KABARPURBALINGGA– Mahasiswa Sentra Layanan Utama Universita Terbuka (Salut) Jenderal Soedurman Purbalingga membedah teknik penulisan karya ilmiah Populer. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Salut Jenderal Soedirman, di Desa Bodaskarangjati Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga, Sabtu (1/2/2025).
Kepala Salut UT Jenderal Soedirman Purbalingga Marsud SPd mengatakan pihaknya menghadirkan dua orang pembicara, masing-masing Hendy Yudoko SP dari UT Purwokerto dan jurnalis serta praktisi media massa Joko Santoso SSI. “Keduanya memberikan arahan dan berbagi pengalaman kepada mahasiswa UT dalam menulis karya ilmiah dan karya ilmiah populer,’ ungkapnya.
Kegiatan yang diikuti oleh sekitar 50 orang mahasiswa UT dari berbagai jurusan itu berlangsung hangat dan penuh diskusi. Di kesempatan pertama Hendy Yudoko menyampaikan bahwa penulisan karya ilmiah merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh mahasiswa, termasuk mahasiwa UT. “Perlu dipahami aturan dan juga pedoman dalam penulisannya,’ ujarnya.
Dia berharap mahasiswa UT bisa membuat karya tulis ilmiah yang berasal dari ide dan gagasan sendiri. Jangan sampai mahasiwa melakukan plagiasi atau menjiplak karya orang lain. Oleh karena itu pihaknya mengharapkan mahasiswa UT tidak segan melakukan konsultasi termasuk dengan dosen pembimbing.
Sementara itu Joko Santoso memaparkan bahwa karya ilmiah populer merupakan tulisan berisi gagasan, ulasan atau kritik terhadap sebuah persoalan yang berkembang di tengah masyarakat. Penulisannya tidak baku, namun menggunakan kalimat dengan bahasa ilmiah dan populer.
“Definisi kata ilmiah adalah bersifat ilmu, memenuhi kaidah ilmu pengetahuan, dan menggunakan ilmu pengetahuan sebagai acuannya. Kata ilmiah sering digunakan dalam laporan hasil observasi, jurnal, dan buku-buku akademis,” ujarnya.
Sedangkan populer memiliki tiga definisi, yaitu: dikenal dan disukai oleh banyak orang, Sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada umumnya, Disukai dan dikagumi orang.Jadi tulisan ilmiah populer merupakan tulisan yang dibuat menggunakan kaidah ilmu pengetahuan namun disukai/mudah dipahami oleh banyak orang. “Untuk menunjang itu, maka tema yang diangkat bersifat aktual, original, kreatif dan inovatif,” imbuhnya.
